Pola sistem soen

 Pola sistem So-En
sebelum membuat pola sistem soen kita harus tau dulu cara mengambil  ukuran pola sistem soen, berikut adalah cara mengambil ukuran pola sistem soen
1). Cara mengambil ukuran

Gambar 30. Cara mengambil ukuran sistem So-en
Keterangan
a)    Lingkar Badan : diukur sekeliling badan terbesar dengan posisi cm tidak terlalu kencang dan tidak terlalu longgar.
b)    Lingkar Pinggang : diukur pas sekeliling pinggang
c)    Panjang Punggung : diukur dari tulang belakang lurus sampai batas pinggang
d)    Panjang Lengan : diukur dari bahu terendah sampai panjang yang diinginkan
e)    Tinggi Panggul : diukur dari pinggang sampai batas panggul terbesar pada bagian belakang
f)      Lingkar Panggul ; diukur melingkar pada pinggul yang paling tebal secara horizontal dengan tidak terlalu ketat
g)    Panjang Rok : diukur dari pinggang sampai panjang rok yang diinginkan

2).  Ukuran yang dibutuhkan untuk menggambar pola dasar
sistem So-en
a) Lingkar Badan : 88 cm
b) Lingkar Pinggang : 66 cm
c) Panjang Punggung : 37 cm
d) Panjang Lengan : 24 cm
e) Tinggi Panggul : 16 cm
f) Lingkar Panggul : 96 cm
g) Panjang Rok : 50 cm

3). Cara menggambar pola dasar sistem So-en ( skala 1:6)
a) Pola dasar badan


Gambar  31.Pola dasar badan

Menggambar pola konstruksi sistem So-en, dimulai dengan ukuran badan. Cara mengkonstruksi pola badan yaitu :
A - B = ½ ukuran lingkar badan ditambah 5 cm.
A dan B dihubungkan dengan garis putus-putus.
A - C = 1/6 lingkar badan ditambah 7 cm.
A - D = ukuran panjang punggung.
Buat garis empat persegi dari A ke B, A ke D, D ke D1 dan B ke D1 dan C ke E dihubungkan dengan garis putus-putus.  
Garis C dengan E dibagi dua dengan nama E1.
E1 - E2 = 0,5 cm.
E2 dibuat garis bantu sampai ke garis pinggang diberi nama titik d.
Dengan demikian selisih pola badan bagian muka dengan pola badan bagian belakang adalah 1 cm.
C - F = 1/6 lingkar badan ditambah 4,5 cm (buat garis vertikal).
A - A1 = 1/20 lingkar badan ditambah 2,7 cm.
A dengan A1 dibagi tiga, sepertiga bagian dipindahkan dari A1 ke A2, lalu dibuat garis leher belakang seperti gambar.
a - a1 = A1 - A2.
a1 - a2 = 2 cm.
Hubungkan titik A2 dengan a2, ukuran panjang bahu dibagi dua dinamai titik H.
H - H1 = 6 cm(panjang kup), dengan lebar kup 2 cm, lalu buat kup seperti gambar. Buat garis lingkar kerung lengan belakang mulai dari a2 terus ke E2 dengan besar lekukan pada ketiak berpedoman kepada ½ jarak dari F dengan E2 dan ditambah 0,5 cm.
d - d1 = 2 cm, lalu dihubungkan dengan E2 (garis sisi pola belakang).
D - d3 = 1/10 lingkar pinggang. Hubungkan d3 dengan H.
D - d3 ditambah d1 - d2 = ¼ lingkar pinggang.
d2 - d3 = besar kup.
B - B1 = A - A1.
B - B2 = B - B1.
B1 - X = 0,5 cm.
B1 dengan B2 dibuat garis persegi, pada sudutnya dinamakantitik O.
Titik O dan B2 dibagi dua, setengah bagian dipindahkan ke garis O dan B diberi nama titik O1.
Hubungkan X dengan O1 terus ke B2 seperti gambar (garis leher pola bagian muka)
E - F1 = 1/6 ukuran lingkar badan ditambah 3 cm.
Buat garis vertikal sampai kegaris A dengan B, dinamakan titik b
b - b1 = 2 kali ukuran a - a1
Ukur panjang bahu dari X ke X1, melalui titik b1
F1 - f1 = ½ F - E2
Bentuk lingkar kerung lengan pola bagian muka mulai dari X1 melalui f1 menuju E2 seperti gambar
D1 - G = O - O1
d - g = 2 cm
G - G1 = 1/10 lingkar pinggang, hubungkan g dengan E2
G - G1 ditambah G2 - g = ¼ lingkar pinggang
G1 - G2 = besar kup, pada garis tengah antara G1 dengan G2
dibuat garis bantu sampai ke garis badan, diturunkan 4 cm, lalu dihubungkan dengan G1 dan G2 Besar kup pola so-en ditentukan oleh perbandingan ukuran lingkar badan dengan lingkar pinggang, jika perbedaan ukurannya banyak maka kupnya menjadi besar, karena pada sisi jaraknya hanya 2cm. Jika ditemukan ukuran kup lebih dari 4 cm, sebaiknya kup dipecah menjadi dua dengan ukuran yang sama besar, antara kup yang satu dengan yang lainnya diberi jarak dua cm, dan panjang kup yang kedua dikurangi 2 cm dari kup utama.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Analisa Desain Bolero atau Rompi

tanda-tanda pola busana