Pola dasar badan
Cara menggambar pola dasar sistem Dressmaking
(skala1:6)
a). Pola Dasar Badan
Keterangan
Pola
Menggambar pola
sistem Dressmaking dimulai dari pola
belakang, tetapi
sebelumnya ditentukan pedomam umumnya yaitu
ukuran ½ lingkar
badan yang dimulai dengan sebuah titik.
A - B = ½ ukuran
lingkar badan.
A - C = ¼
lingkar badan ditambah 1 cm.
B - B1 = 1,5 cm.
B1 - D = ukuran
panjang punggung, buat garis horizontal ketitik E.
B - B2 = 1/6
lingkar leher ditambah 1 cm.
Hubungkan titik
B1 dengan B2 seperti gambar (leher belakang).
C - C1 = 5cm,
hubungkan ke titik B2 dengan garis putus-putus (garis bantu).
B2 dipindahkan
ukuran panjang bahu melalui garis bantu diberi nama titik B3
B3 - B4 = 1 cm,
samakan ukuran B2 ke B4 dan dihubungkan dengan garis tegas.
B1 - G = ½
panjang punggung ditambah 1 cm, buat garis horizontal kekiri titik H.
B1 - G1 = 9 cm.
G1 - F1 = ½
lebar punggung (buat garis batas lebar punggung).
Bentuk garis
lingkar kerung lengan belakang mulai dari titik B4 menuju F1 terus ke F.
D - D1 = ¼
ukuran lingkar pinggang ditambah 3 cm (besar lipit kup) dikurang 1 cm.
D - D2 = 1/10
lingkar pinggang.
D2 - D3 = 3 cm
(besar lipit kup).
Dari D2 dan D3
dibagi 2, dibuat garis putus-putus sampai kegaris badan (G dan H) diukur 3 cm
kebawah, dihubungkan dengan titik D2 dan D3 menjadi lipit kup.
D - D1 = ¼
ukuran lingkar pinggang ditambah 3 cm.
D1 dihubungkan
dengan F, menjadi garis sisi badan bagian belakang.
Keterangan
pola bagian muka
A - A1 = 1/6
lingkar leher ditambah 1 cm.
A - A2 = 1/6
lingkar leher ditambah 1,5 cm.
Hubungkan titik
A1 dengan A2 seperti gambar (garis leher pola muka).
A1 - C2 = ukuran
panjang bahu.
A2 - A3 = 5 cm.
A3 - F2 = ½
lebar muka.
Hubungkan titik
C2 ke F2 ke F seperti gambar (lingkar kerung lengan bagian muka).
E - E1 = 2 cm
(sama besarnya dengan ukuran kup sisi).
E1 - E4 = ¼
lingkar pinggang ditambah 4 cm (3 cm besar lipit kup dan 1 cm untuk membedakan
pola muka dengan belakang).
E1 - E2 = 1/10
lingkar pinggang.
E2 - E3 = 3 cm
(besar lipit kup).
E2 dan E3 dibagi
dua dibuat garis putus-putus sampai kegaris tengah bahu.
A2 - J = ukuran
tinggi dada. Dari J dibuat garis sampai ke J1.
J1 - J2 = 2 cm,
lalu dihubungkan dengan titik E2 dan E3 membentuk lipit kup.
F - I = 9 cm,
lalu dihubungkan dengan garis putus-putus ke titik J1.
J1 - K = 2 cm.
Dari I ke I1 dan
I2 diukur masing-masing 1 cm, lalu hubungkan dengan titik K.
I1 - K = I2 - K,
yang dijadikan patokan panjang adalah ukuran I1 ke K.
E4 dihubungkan
dengan I2 dan titik I1 dengan F, menjadi garis sisi badan bagian muka.
b). Pola Lengan
Ukuran Yang
Diperlukan
1). Lingkar
kerung lengan = 40cm (diukur dari pola badan)
2). Tinggi
puncak lengan = 12 cm
3). Panjang
lengan = 24 cm
gambar pola lengan dressmaking |
Keterangan
pola lengan
A - B = panjang
lengan.
A - C = ukuran
tinggi puncak lengan, buat garis sampai ke titik D dan E, setelah diukur dari
titik A ½ lingkar kerung lengan yang ukurannya bertemu dengan garis dari tititk
C.
Buat garis
putus-putus (garis bantu) dari A ke D dan dari A ke E.
Garis bantu dari
A ke D dan A ke E dibagi tiga. 1/3 dari A ke D
diberi titik A1
dan dari A ke E dinamakan titik A2.
A1 - A4 = A2 -
A3 = 1,5 cm.
Titik D1 = 1/3
D - A
D ke D1 dibagi
dua dinamakan titik D2.
D2 - D3 = 0,5
cm.
G - G1 = E1 - E2
= 1,5 cm.
Hubungkan E
dengan E2 (sisi lengan bagian belakang), dan D
dengan G seperti
gambar (sisi lengan bagian muka)
Komentar
Posting Komentar