Hidayah Tata Busana Amga

Tabel Ukuran Standar Pria Dewasa  pada kesempatan kali ini kami akan sedikit mengulas tentang beberapa ukuran standar yang digunakan untuk pembuatan pola pria dewasa. ukuran standar sangat bermanfaat bagi para penjahit pemula yang belum banyak memiliki pengalaman untuk membuat pola, ukuran standar biasanya digunakan untuk membandingkan hasil pengukuran pelanggan, hasil perbandingan ini bisa menentukan apakan kita pada waktu mengukur tepat atau tidak. apabila selisih hasil pengukuran dengan ukuran standar memiliki rentang yang sangat jauh maka kita perlu mellakukan pengukuran ulang. ukuran standar juga bermanfaat bagi para penjahit pemula yang fokus pada jait masal atau konveksi, kaena biasanya penjahit masal menggunakan ukuran standar. dibawah ini tabel ukuran standar pria dewasa   No   KEMEJA           Standar Ukuran atau Nomor S M L 14 14 1/2 15 15 1/2 16 16 1/2

       1. Mengambil ukuran badan pria   Bila akan membuat busana (jas)  tailor terlebih dahulu mengambil ukuran si pemakai, karena ukuran ini akan menentukan pas atau tidaknya busana yang akan dibuat. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam mengambil ukuran  : a)  Memahami disain yang akan dibuat agar tidak salah saat membuat busananya.  b) Menyiapkan peralatan mengukur, untuk memperlancar saat  mengukur badan diantaranya :  - Catatan atau daftar ukur      -  Pita ukuran          -  Veterban  -  Alat tulis                              -   Penggaris                                                                                            c) Mengikat lingkar badan, pinggang dan panggul dengan veterban agar  ukurannya pas. d)  Mengukur dilakukan secara berurutan dari atas ke bawah, dan dari bagian muka ke belakang sehingga tidak ada yang terlupakan (Zardawatni, 1996:22). e) Orang yang diukur supaya berdiri wajar, jangan menunduk atau terlalu menegakkan badan, jangan memb

Kode Pola Kode  pola ini biasanya digunakan pada pola pola jadi untuk memberikan kode  pada beberapa pola, fungdi dari kode pola ini adalah agar mempermudah dalam meletakan pola diatas kain  dan mengenali pola kode pola ini sanggat penting, karena pada suatu perusahaan biasanya antara pembuat pola dan dan orang yang meletakan pola diatas bahan tidak sama, jika ada kode pola bisa mempermudah pada saat digunakan dan meminimalisir adanya kesalah pahaman.. kode pola juga sangat membantu apabila pola tersebut telah lama disimpan, jadi untuk mengenalinya tinggal melihat kode dalam pola tersebut, karena kebiasaan orang setelah menyimpan terlalu lama pola karena tidak digunakan, akan membuat seseorang lupa memahami pola tersebut, ditambah lagi apabila pola tersebut terlalu banyah bagian-bagian yang dikembangkan ataupun dipotong,  dibawah ini kode pola yang lazim digunakan     No. Istilah Arti istilah Kode 1. Back Center

Memeriksa, Memperbaiki dan Menggunting Pola Dalam proses pembuatan pola busana pria pengaturan sistematika kerja dan pemeliharaan lingkungan merupakan hal yang penting. Pengaturan sistematika kerja dan pemeliharaan lingkungan kerja meliputi pekerjaan merencanakan dan menyusun urutan kerja, tempat, alat, dan bahan yang digunakan waktu pelaksanaan kegiatan serta berguna menjaga lingkungan kerja secara fisik maupun psikis. Pengembangan efisiensi kerja dalam proses ini menyangkut bagaimana mengatur lima unsur efisiensi yaitu pikiran, tenaga, biaya, waktu serta ruang. Agar pekerjaan lebih sempurna, sebelum meletakkan pola pada bahan dan menggunting, hendaknya pola-pola yang akan digunakan dicek ulang. Garis-garis pola badan seperti kerung leher dan kerung lengan, lengan dan krah disesuaikan dengan model maupun ukurannya, serta kelengkapan jumlah potongan atau bagian-bagian pola. Hal-hal tersebut harus diteliti ulang. Untuk mengawasi mutu pola sebaiknya dibuat standar atau alat ukur ya

         Pola Celana Pantalon untuk membuat pola celana pantalon kita membutuhkan ukuran, sedangkan untuk mengetahui lebih jelas cara mengambil ukuran celana pantalon bisa dipelajari dalam blog ini  dalam pembahasan tentang cara mengambil ukuran pria dewasa         Ukuran yang Dibutuhkan : Panjang Celana                       : 96 Cm Lingkar Pinggang                    : 76 Cm Lingkar Pesak                         : 69 Cm ½ Lingkar Paha                       : 30 Cm ½ Lingkar Lutut                      : 23 Cm ½ Lingkar Kaki                       : 20 Cm         Keterangan Pola Muka: AB      : Panjang Celana AC      : 1/3 Lingkar Pesak AD      : 5 cm DD 1      : ½ Lingkar Paha - 3 D 1 D 2     : 3 cm AE       : 3 cm EF       : ½ Lingkar Pinggang Tarik garis dari F ke D 2 bentuk pesak bagian depan FF 1       : 1 cm FG       : ½ EF Tarik garis lipatan celana BH      : naik 6 cm K         : ½ JI LKM   : ½ Lingkar Lutut – 3 POQ    : ½ Lingk

Pola Lengan Anak Melengkapi artikel sebelumnya tentang pola dasar anak, artikel ini berisi tentang cara pembuatan pola   dasar lengan anak Pola dasar lengan untuk anak Ukuran yang diperlukan : 1. lingkar kerung lengan = 30 cm 2. Tinggi puncak lengan = 9 cm 3. Panjang lengan = 14 cm Gambar  57.Pola dasar lengan anak Keterangan pola lengan A - B = panjang lengan. A - E = ukuran panjang bahu. A - C = A - D = ½ lingkar kerung lengan (titik C dan D menyentuh garis bantu). Buat garis vertikal dari titik A ke B. D - D1 = C - C1. D - A dan A - C dibagi tiga. C2 = ? C - A A1 = ? A – D C dengan C2 diturunkan 0,5 cm. A1 - A2 = 1,5 cm, hubungkan titik A dengan C dan A dengan D seperti gambarn(lingkar kerung lengan bagian muka dan lingkar kerung lengann belakang) C - F = D - G = 1 cm. Hubungkan titik C dengan E (sis i lengan bagian muka), dan titik D dengan G seperti gambar (sisi lengan bagian b

Pola Dasar Rok Anak untuk melengkapi artikel pola dasar anak dan pola lengan anak, artikel ini membahas tentang cara pembuatan pola dasar rok khusus untuk anak anak Pola dasar rok anak Ukuran yang diperlukan 1). Lingkar pinggang  = 60 cm 2). Tinggi panggul                  = 14 cm 3). Lingkar panggul                = 68 cm 4). Panjang rok                      = 30 cm Gambar.58. Pola dasar rok anak Keterangan pola rok A - A1 = 1 cm. A1 - B = ¼ lingkar pinggang ditambah 2 cm (besar kup), Hubungkan A1 dengan B seperti gambar (garis pinggang pola bagian muka). A1 - A2 = 1 / 10 lingkar pinggang, A2 - A3 = 2 cm (besar kup). A2 - A4 = 8 cm (panjang kup), Hubungkan titik A2 dengan A4 dan A3 dengan A4 seperti gambar (lipit kup). A1 - C = tinggi panggul. C - D = ¼ lingkar panggul ditambah 2 cm, dihubungkan dengan garis putus-putus. A1 - F = panjang rok, buat garis horizontal ke titik D sama dengan ukuran C

Penyesuian nomor Jarum Dengan Jenis bahan Pada artikel kali ini membahas tentang penggunaan jarum jait yang disesuaikan dengan jenis bahan. dalam penggunaan  jarum jahit pada mesin high speed maupun mesin manual sama-sama tidak asal pakai, karena ada bermacam-macam nomer jarum yang beredar dipasaran........ tentunya adanya nomer jarum tersebut tidak hanya asal dikasih nomer tanpa ada maksud dan tujuannya... maksud dan tujuan penomoran jarum adalah agar para pengguna bisa menentukan nomer jarum mana yang mau digunakan untuk dipasang pada mesin jahit yang akan digunakan. nomerjarun dimulai dari nomor 9 sampai kurang lebih nomor 23..penomoran tersebut disesuaikan dengan besar kecilnya ujung jarum, semakin kecil nomer jarum semakin runcing dan tipis ujung jarumnya.... tapi jangan asal menyebut nomer jarum bila anda akan membeli jarum jahit, karena bisa-jadi penjual akan bilang tidak ada...sebab nomer jarum pda penomerannya menggunakan angka-angka ganjil. demikian tabelpenyesuai